Puisi

RASA INI..

Munkin kamu sebenarnya mengetahui raa ini..
kamu berpura  - pura tidak mengetahui..
dan memilih mengakhiri ini semua...
munkin ini tebaik untuk kita...
tak usah hiraukan ku disini...
berbahagilah dengan pilihanmu thayank...
khan qu kubur dalam - dalam rasa ini..
maaf qu harus pergi...
  

Puisi Mungkin…Sebatas ini ku tahu cinta

 
Mungkin…
Ini salahku karena tak mengerti CINTA
Hingga mungkin…
aku tak merasakan apa dan bagaimana CINTA
Jika aku bisa menjadi seperti yang kau ingin
Mungkin…
aku bisa menjadi matamu
telinga, hidung, bibir indahmu, tanganmu yang selalu erat memelukku, otakmu yang tak pernah lupa tentangku, hatimu yang selalu merinduku…
menjadi seutuhnya dirimu, agar bisa seperti yang kau ingin…
mungkin aku pun bisa merasakan apa yang kau rasa.
Tapi inilah aku, ya aku…
yang tak mau menjadi yang lain, seperti yang kau inginkan,
karena ku ingin menjadi diriku sendiri, sebagaimana yang kau tahu…
Tak mampu dan tak bisa menjadi seperti yang kau rindu
Ku sadari ini salahku, sejak awal bertemu.
Walau tak pernah ku niat kan menyakitimu, tapi inilah aku dengan kekuranganku,
yang selalu tak mampu, dan mungkin tak kan perna bisa membahagiakanmu
Jika dengan nyata nampak seperti yang ada sekarang,perlahan tapi pasti seperti yang kau ukir,
ku hanya bisa pasrahkan segalanya berakhir dengan takdir yang sudah di gariskan untukku.
Terima kasih., dengan cintamu, yang telah mengajarkan hatiku sabar dengan gelora rindumu untukku
Dan rindumu, ajarkan jiwaku tuk berusaha selalu ihklas dengan apa pun keadaanmuku.
Mungkin…
inilah cinta yang bisa ku beri untukkmu,yang selalu penuh kekurangan
Karena, mungkin hanya sebatas ini cinta yang ku tahu…
Terima kasih untuk segalanya
walau beribu duka yang perna kau terohkan untukku…
tapi kau terlalu indah tuk ku benci…karena kau cintaku
dan Mungkin…Sebatas ini ku tahu cinta
Doaku selalu terbaik untukmu…



Tak pernah ada namanya mantan sahabat


Sahabat
Kau selalu menemaniku
Di saat aku sedih maupun aku gembira
Kau seperti Matahari yang menyinari bumi
Kau seperti ada di dalam jiwa & ragaku

Oh Sahabat
Aku terpikir bila kita tidak bersama-sama lagi
Jika Tuhan bisa aku ajak bicara
Aku pasti bicara "Ohh Tuhan jika kau ambil nyawa sahabat ku,ambilah juga nyawaku''
Jika diperintahkan untuk memilih pun aku pasti memilih sahabat dari pada seorang kekasih

Sahabat
Aku berharap kita tidak akan berpisah lagi


Menangislah sahabat


Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair

Yaa, itu benar sobat
Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan.
Namun, ingatlah sobat.
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog.


DIMANA ALAMAT RUMAH HATIMU ??


Ke mana hujan pergi hari ini?
Sejenak menggoda bumi pada siang yang gerah
Lalu hilang saat malam tengadah
Ke mana aku harus pergi
Saat kusadar tak ada lagi yang aku bela dari perjalanan ini
Selain menapaki jejak lemah menuju rumah hatimu
Tak hilang dilalap lelah
Tak jera diremas gelisah
Sekali aku coba lari dan mengingkari
Seribu kali aku kembali lagi, padamu…
Mengumpulkan semua rindu dan cinta untuk bangkit lagi
Dalam barisan doa-doa
Lalu rebah pasrah menunggu hadirmu
Tanpa ragu dan tanya lagi
Di mana kau alamatkan rumah hatimu?
Agar aku tak salah berlari

SAAT KEHILANGAN DIRIMU


ketika malam,semua alunan tawa mu kini terhapus gelap..
Menjauh tak terlihat..
harus kah aku mencari??
atau kah harus ku tunggu dengan tak pasti..
Sementara kau di sana,bercanda dengan hati yang lain..
Harus kah ku hapus dengan air mata ini??
Atau kah ku hilangkan dengan cara melampiaskan hati kepada orang lain???
Pernah ku lampias kan,tapi semua tak berarti,aku membodohi diri ku sendiri,sementara yang ada di pikiran ku hanya bayang mu..
Aku bodoh atau tidak,aku tak tau,tapi itulah yang ku rasakan saat ini ketika kehilangan diri mu..

AKHIR TANPA PENGHABISAN

Inilah akhirnya…
Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki
Bukan salahmu…
Ini semua hanya karena aku…
Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu
Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu
Sia-sia kucoba membangun fondasi cinta ini
Sementara di atas segalanya,
Aku terus mengasah kesedihan penantian yang kuiba
Tak mau lepas hingga menafikan adamu
Maafkan untuk satu pilihan yg pahit ini
Tapi setidaknya, lebih baik semua terbuka sedari awal
Sebelum kebohongan terkuak di penghabisan
Aku memilih pergi karena tak mau menyakitimu
Aku memilih mencintai satu nama meski hanya semu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar